Aplikasi di perangkat mobile smartphone dan tablet) atau biasa disebut appstelah menjadi ruang baru bagi perusahaan yang ingin mengiklankan produk. Bahkan, belanja iklan di aplikasi mobile diprediksi akan melampui belanja iklan di situs web yang diakses melalui perangkat mobile.
Menurut lembaga survei Strategy Analytics, hal ini disebabkan konsumen segmen menengah ke atas di Amerika Serikat dan Eropa Barat hampir semuanya memiliki smartphone. Karena itulah, perusahaan-perusahaan mulai berkonsentrasi beriklan di aplikasi mobile.
Perusahaan pun ingin agar iklannya dikonsumsi oleh segmen menengah ke atas, dengan memilih aplikasi yang banyak digunakan oleh khalayak.
Strategy Analytics memprediksi, pengiklan akan menghabiskan 2,9 miliar dollar AS untuk beriklan di aplikasi mobile tahun 2012. Sementara itu, konsumen akan menghabiskan 26,1 miliar dollar AS untuk membeli produk yang diiklankan.
Jumlah aplikasi yang diunduh secara global pun diperkirakan tumbuh 38% menjadi lebih dari 32 miliar unduhan tahun 2012 ini. Aplikasi untuk perangkat berbasis iOS dan Android nampaknya masih jadi incaran pengiklan.
Para pengembang aplikasi pun kebagian untung. Mereka akan lebih sering meraup laba dengan membuat aplikasi yang unik dan menyenangkan, agar aplikasinya ditumpangi untuk beriklan.
Menurut perusahaan jaringan periklanan platform mobile terbesar di dunia, InMobi, iklan di aplikasimobile telah masuk ke ruang privasi konsumen sehingga iklan dinilai lebih efektif. Meski ukuran layar smartphone dan tampilan iklannya kecil, besar kemungkinan pengguna akan meng-klik iklan tersebut.
Tak menutup kemungkinan pula pengguna smartphone meng-klik secara tidak sengaja karena sedang asik bermain game, seperti di Angry Birds, misalnya.
Laporan yang dirilis InMobi pada Senin (16/4/2012), menunjukkan, jumlah iklan yang dilihat oleh konsumen dari smartphone pada Januari sampai Maret 2012 tumbuh 21% dari kuartal sebelumnya, menjadi 283 miliar. kcm
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar