News Update :

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Salip Jakarta

Senin, 23 April 2012

Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari rata-rata nasional dalam beberapa tahun membuat Jatim dapat menyalip ekonomi Jakarta lebih cepat dari yang ditargetkan. Jika target yang dipasang baru 2013, tahun ini sebenarnya hal itu sudah dilakukan. Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum bidang Organisasi dan Asosiasi Kadin Jatim Deddy Suhajadi, Minggu (22/4/2012).

Menurut Deddy, cukup singkatnya waktu yang dibutuhkan Jatim menyalip pembangunan ekonomi Jakarta yang notabene ibukota negara, karena provinsi ini mempunyai syarat yang jauh lebih lengkap dibanding Jakarta. “Ekonomi DKI itu kan hanya portofolio, berupa surat dan kertas saja. Sementara potensi Jatim yang luar biasa, mulai pertanian, buah-buahan, perkebunan, dan hortikultura. Selain itu, jumlah SDM yang mencapai lebih 37 juta juga luar biasa” tegasnya.

Dengan luas wilayah dan kelengkapan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, Jatim, kata Deddy sudah berada di atas Jakarta. Selain itu, dengan banyaknya jumlah penduduk, dari segi perdagangan yang dikelola masing-masing pribadi di 38 kabupaten/kota, misalnya mereka yang menjual rokok, nasi pecel, dan usaha pribadi lainnya, jika semua penduduk melakukan itu, maka transaksinya akan melibatkan dana hingga puluhan hingga lebih seratus triliun. “Jadi real-nya, Jatimlah yang teratas,” tandasnya.

Untuk itu, Deddy menilai jargon tahun “2013 ekonomi Jatim menyalip Jakarta” bukan hanya impian belaka. Pertumbuhan ekonomi yang luar biasa yang luar biasa dari sektor pajak hiburan dan rekreasi (PHR), industri dan investasi, serta bidang pertanian menegaskan hal itu. Ditambah cukup tersedianya infrastruktur dan listrik. “Ini menegaskan, dalam batas angka, apa yang terjadi di Jatim jauh lebih bagus dibanding Jakarta,” terangnya.

Meski demikian, ke depan pihaknya minta koordinasi antar stakeholders dan jajaran di bawahnya lebih bagus dan ditingkatkan. Misalnya, antara Pemprov dengan Pemkab dan Pemkot atau sebaliknya, demikian juga antara Gubernur dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawahnya. “Jangan hanya jalan sendiri-sendiri,” pesannya.

Mengenai peran Kadin untuk menopang itu, pihaknya, kata Deddy sudah sejak lama intensif membangun jaringan perdagangan antar provinsi. Caranya, para pengusaha dengan dikoordinasi Kadin Jatim masuk duluan ke sejumlah provinsi lain untuk melakukan transaksi perdagangan dengan pengusaha setempat.

“Jadi yang kita bawa barang siap jual, tapi begitu ada barang bagus kita beli. Misalnya, tembakau bagus asal Lombok yang seluruhnya dibeli pabrik Jatim. Semua ini untuk menyemarakkan perdagangan,” katanya.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyatakan, target pertumbuhan ekonomi Jatim tahun ini dipatok 7,5 persen atau naik dibandingkan tahun 2011 yang tumbuh sebesar 7,22 persen. “Tahun lalu saja, pertumbuhan ekonomi kita jauh diatas rata-rata nasional yang cuma tumbuh 6,5 persen,” jelasnya.

Dengan tumbuh pesatnya ekonomi tersebut, Saifullah Yusuf yakin Jatim tidak hanya dapat menyalip perekonomian Jakarta. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas juga diharapkan dapat menurunkan angka masyarakat miskin, menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan mengurangi disparitas antarwilayah di Jatim. “Intinya, bagaimana agar pertumbuhan ekonomi yang luar biasa berdampak nyata pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Warno Harisasono menilai, dari perkembangan minat investasi yang terus naik, wajar jika ekonomi Jatim dapat menyalip Jakarta. Data yang ada menyebutkan, berdasar ijin prinsip hingga bulan Maret atau triwulan I tahun ini nilai PMA/PMDN mencapai Rp 11,38 triliun. Dari jumlah itu, yang sudah direalisasikan sebesar Rp 8,12 triliun. “Tahun 2011 lalu, ijin prinsip PMA/PMDN mencapai Rp 70,90 triliun,” paparnya. (sy)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright DARMONEWS.COM 2011 -2012 | Design by Darmo News | Published by Darmo News | Powered by Darmo News.