darmonews.com. Menjelang puasa yang tinggal sembilan hari lagi, harga berbagai kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Surabaya mulai mengalami kenaikan. Sejumlah bahan pokok seperti gula putih dan gula merah, minyak goreng, mie instan, daging sapi dan daging ayam ras serta telor sejak lima hari telah mengalami lonjakan harga.
Di pasar Wonokromo Surabaya, harga gula pasir naik dari Rp. 11.300 menjadi Rp11.500 per kilogram, gula merah naik dari posisi Rp12.500 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram. Mie goreng indomie naik dari Rp 53.500 per karton menjadi Rp 57.000 per karton dan telor ayam ras naik dari Rp17.500 per kilogram menjadi Rp18.500 per kilogram serta harga minyak goreng curah naik menjadi Rp11.000 per kilogram dari sebelumnya Rp10.000 per kilogram.
Untuk harga daging sapi juga naik rata-rata Rp2000 per kilogram menjadi Rp66.000 per kilogram hingga Rp68.000 per kilogram sementara harga daging ayam naik menjadi Rp25.000 per kilogram dari posisi sebelumnya di kisaran Rp23.000 per kilogram hingga Rp24.000 per kilogram.
Meski demikian, ada beberapa komoditas yang bertahan dan tidak mengalami kenaikan, seperti beras, tepung terigu, bawang merah dan bawang putih. Harga beras Jenis IR 64 misalnya, masih bertahan dikisaran Rp8.000 per kilogram, tepung terigu Rp6.000 per kilogram, bawang merah Rp10.000 per kilogram dan bawang putih Rp16.000 per kilogram. "Ini sudah biasa, kalau mau puasa memang biasanya naik. Tapi kenaikannya tidak seberapa besar," ujar salah satu pedagang sembako di Pasar Wonokromo Surabaya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur (Jatim) Budi Setiawan mengungkapkan bahwa kenaikan harga memang selalu terjadi menjelang puasa hingga lebaran. Kenaikan tersebut bukan disebabkan minimnya stok namun lebih diakibatkan psikologi pedagang yang ingin mendapatkan untung besar saat kebutuhan meningkat.
Biasanya, lanjut Budi, saat puasa masyarakat masaknya beraneka ragam dan lebih banyak. Ini yang mengakibatkan konsumsi menjadi naik dan dimanfaatkan h pedagang.”Sebenarnya stok seluruh bahan kebutuhan di Jatim berlimpah. Bahkan kita siap menyumpai luar daerah," ujarnya.
Untuk itu, Budi berharap konsumen tidak akan panik karena stok habis. Sebab, saat ini posisi stok pangan Jatim lebih dari tiga bulan, cukup hingga lebaran dan akhir tahun. (*)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar