Makam yang ramai dikunjungi masyarakat untuk nyekar jelang puasa Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi anak-anak yang menjual air dan ibu-ibu penjual bunga tabur.Rizky satu diantara anak-anak yang menjual air di kawasan makam mengatakan, moment ini mendatangkan rejeki bagi dia dan teman-teman sebayanya. Apalagi ini adalah hari libur sekolah dan dia bisa memanfaatkan liburannya untuk membantu orang tuanya.
Rizky mengatakan, air yang digunakan untuk menyiram makam ini tidak ada patokan harga untuk per-botolnya tetapi diserahkan pada peziarah akan memberi uang berapa.
"Jualnya kita seikhlasnya, terserah mau dikasih uang berapa," kata dia.
Rizky mengakui, hari-hari menjelang puasa dia bisa mendapatkan uang antara Rp.30.000-50.000 dalam sehari bahkan lebih dari hasil menjual air.
Rizky dan teman-temannya mengambil air dengan memompa terlebih dahulu di pompa air yang ada di tengah lokasi pemakaman. Dengan membawa botol masing-masing mereka saling berebutan untuk memenuhi
Sebaliknya bagi Kasiati satu diantara penjual bunga tabur untuk nyekar mengatakan, ramainya peziarah menjelang puasa masih belum membawa keuntungan yang signifikan bagi dia.
"Peziarah memang ramai, tapi harga bunga hari biasa dengan hari sebelum puasa beda jauh. Mahal sekarang," kata dia.
Kasiati mengatakan, untuk bunga kenanga misalnya, hari biasa harganya Rp.30.000 tetapi menjelang puasa harganya bisa mencapai Rp.100.000.]
"Jadi pinter-pinternya kita gimana cara mengatur biar kita nggak rugi," tambah dia.
Para pengemis, penjual makanan dan pembersih makam juga tidak ketinggalan. Mereka mulai berbondong-bondong untuk mencari rejeki di pemakaman ini. (dwi/ipg)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar