News Update :

Marheany Djumadi Sukses dengan Modal Seekor Kambing

Jumat, 06 Juli 2012

Setiap kisah sukses selalu meninggalkan jejak sejarah yang berliku. Demikian juga yang dialami Dr. Drs. H. Marheany Djumadi, SE, MM, MBA. Pria asal Nganjuk yang kini menduduki berbagai posisi strategis ini mengaku hanya bermodal seekor kambing kala berangkat ke Surabaya untuk meretas mimpi. Pria yang bangga sebagai Alumni Bahasa & Sastra Indonesia eks-IKIP Surabaya ini pun berbagi perjalanannya menggapai asanya, dan seperti apa kiatnya menjadi orang sukses?

Marheany Djumadi sebuah nama yang diambil dari kekaguman kedua orang tuanya terhadap nilai-nilai marhaenisme Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia, yang juga bapak proklamator. Marheany menghabiskan masa kecil hingga remaja di Nganjuk, Jawa Timur. Sekolah Dasar Negeri Putren I Nganjuk adalah tempat kali pertama Marheany menempuh jenjang pendidikan dasar. Lulus SD tahun 1980, Marheany melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri I Nganjuk.

Terdorong keinginan agar cepat bekerja, Marheany memilih tidak melanjutkan ke SMA. Ia memilih Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN) untuk mengajar anak SD. Karena berprestasi, di SPGN Marheany mendapat beasiswa selama dua tahun. Dari uang beasiswa itulah, anak petani desa ini memutuskan membeli kambing dan memeliharanya hingga lulus tahun 1986.

Hanya menjadi guru SD membuat nasib Marheany tidak banyak berubah. Apalagi penantiannya untuk segera mendapat pengangkatan guru PNS tidak segera terwujud. Akhirnya, dengan segala keterbatasan ia memutuskan kuliah. Ia nekad berangkat ke Surabaya dengan modal uang hasil berjualan satu ekor kambing peliharaannya demi satu cita-cita bisa kuliah di IKIP Surabaya. Jurusan Bahasa Indonesia Diploma Tiga menjadi pilihan Marheany. tahun (D3). Selanjutnya, setelah lulus D3, tahun 1989 Marheany melanjutkan studi S-1 di IKIP Surabaya.

Kelolah Kekuatan & Peluang dari Kemiskinan

Di Surabaya, Marheany tinggal dengan sanak keluarga di daerah Wiyung. Karena keterbatasan ekonomi, perjalanan dari rumah menuju kampus IKIP Surabaya ditempuh Marheany dengan mengayuh sepeda. Terik matahari dan hujan tak menghalangi Marheany untuk berangkat kuliah.

Meski menumpang di rumah saudara yang tidur dan makannya gratis, tak membuat Marheany berdiam diri saja. Karena merasa tak bisa memberi dalam bentuk uang, Marheany ‘membayarnya’ dengan tenaga. Pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel hingga bantu-bantu memasak dilakukan. “Hanya dengan cara seperti itulah saya bisa membalas budi kebaikan saudara,” ujarnya.

Setiap liburan kuliah, Marheany memutuskan pulang kampung membantu kedua orang tuanya di sawah. Meski berstatus mahasiswa, ia tidak pernah malu melakukan pekerjaan itu. Apalagi hanya itulah, satu-satunya mata pencaharian yang bisa dilakukan orang tuanya. Inilah yang membuat orang-orang di kampungnya salut.

Menginjak semester lima, Marheany mulai nyambi mengajar di Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Primagama daerah Ngagel. Tak ingin kuliahnya terganggu, Marheany pun memanajemen waktu kuliah dan mengajar. Hasil dari mengajar itu, selain digunakan untuk biaya kuliah dan kehidupan sehari-hari, ia juga menyisihkan sebagian untuk kedua orang tuanya di desa.

Tahun 1989, Marhaen lulus D3 dengan Indeks Prestasi tertinggi sehingga dengan mudah transfer ke jenjang sarjana. Sejak mengajar di Primagama, Marheany memutuskan untuk tidak tinggal di rumah saudaranya melainkan tinggal di Primagama. Di LBB tersebut, Marheany juga tidak berdiam diri saja, ia juga membersihkan ruangan seperti menyapu, bersih-bersih meja, mengepel apapun dilakukannya.

Dari kerja di LBB itu, Marheany bisa membeli sepeda motor. “Saya dulu tidak pernah sungkan harus menjadi tukang bersih-bersih, apapun saya lakukan dengan ikhlas, kalau ada niat pasti ada jalan,” jelasnya.

Berkat kerja keras dan kerja ikhlasnya, nasib baik menghampiri. Ia diangkat menjadi Kepala Cabang Primagama Jember kala ia masih duduk di semester sembilan. Tahun 1991, setelah lulus jenjang S-1,berturut-turut jabatan kepala cabang dipegangnya. “Inilah cara saya mengelolah kekuatan dan peluang dari kemiskinan,” paparnya.

Bangga Pernah Kuliah Bahasa Indonesia

Pilihan di Jurusan Pendidikan Bahasa IKIP Surabaya ternyata membawa berkah bagi sosok Marhaeny Djumadi. Ia mengaku bangga bisa berkuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebab, ilmu bahasa yang diperolehnya sewaktu kuliah seperti menyimak, membaca, menulis, komukasi dan -lainnya sangat berperan dan menjadi dasar ilmu-ilmu yang diperolehnya sekarang.

Dengan ilmu-ilmu dasar bahasa Indonesia itulah, lanjut Marhaen ia meretas jenjang pendidikan dan membangun karier hingga bisa mencapai sukses seperti saat ini. Karena itu, secara khusus ia berterima kasih kepada para pengampu mata kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia atas ilmu yang telah diberikan. Ia berharap adik-adik mahasiswa, terutama yang di jurusan Bahasa Indonesia tetap bangga karena dari jurusan ini bisa berkembang ke segala profesi.

Penyayang Keluarga

Karier Marheany terus menanjak. Saat ini, ia menduduki berbagai posisi strategis. Ia tercatat sebagai direktur dan pendiri di berbagai lembaga pendidikan seperti Direktur Pengembangan Bisnis (2000-2003), Pendiri dan Direktur Pengembangan Entrepreneur University (2000-2003), Direktur Eksekutif dan Direktur Pengembangan Bisnis IPIEMS Surabaya (2000- 2006).

Marhaeny juga menjabat berbagai posisi strategis lain. Di antaranya sebagai komisaris utama Lembaga Bahasa Asing di Jogja, Presiden Direktur Indoglobal Group Surabaya, Direktur Utama HRM INDONESIA, dan Presiden Direktur Trans Consulting Surabaya. Bahkan, ia juga tercatat sebagai Ketua Tim Ekonomi RPJP Surabaya dan Ikatan Doktor Ekonomi Indonesia.

Di luas bisnis dan pendidikan, Marhaeny juga berkiprah di bidang sosial kemasyarakatan. Ia menjabat sebagai wakil ketua LPNU Jatim, Dewan Pakar DPP Himpunan Pengusaha Nahdliyin , Ketua Bidang Idiologi, Strategi Politik dan Kaderisasi DPD Taruna Merah Putih Jatim, Dewan Pakar Bidang Ekonomi Megawati Institute Jakarta, Pengurus Dewan Pendidikan Jawa Timur, Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat Kelurahan Sekardangan Kec. Sidoarjo serta Sekretars LPMK Kelurahan Sekardangan.

Tak hanya itu, Marhaeny juga dipercaya sebagai konsultan ahli di beberapa pemerintahan di luar jawa seperti propinsi Gorontalo, Teluk Bintuni, Papua dan Kabupaten Halmahera Maluku Utara. Selain itu, Marhaeny juga aktif di kegiatan ilmiah seperti narasumber tetap bidang pendidikan dan ekonomi, kewirausahaan di stasiun televisi dan radio.

Seabrek posisi dan kegiatan tersebut tidak membuat Marhaeny lupa akan sejarahnya. Ia tidak pernah menyesal atau mengeluh telah dilahirkan dari keluarga dengan ekonomi yang sulit. Justru keadaan seperti itu membuat ia terpacu bekerja keras untuk menggapai kesuksesan. Tempaan hidup yang demikian itu membuat ia menjadi sosok yang pantang menyerah. Sejarah hidup itu pula yang membuat ia sangat peduli terhadap orang-orang dari keluarga tidak mampu. Sebagai wujud kepedulian itulah, saat ini Marhaeny memiliki 12 anak asuh dari keluarga miskin.

Hanya saja, sukses yang didapat saat ini tidak bisa dinikmati kedua orang tua yang sangat dicintainya. “Bapak meninggal dunia saat saya masih duduk di semester 6 di IKIP Surabaya,” kisahnya sedih. (bas)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

- Nama: DR. Drs. H. Marheany. Djumadi, SE, MM, MBA

- Tempat/Tgl lahir: Nganjuk, 15 Desember 1968

- Istri: S. Wahyuni

- Anak: Tiga

Pendidikan:

- D3 IKIP SURABAYA ( Lulus Th. 1989 )

- SI IKIP SURABAYA ( Lulus Th. 1991 )

- SI MANAJEMEN STIE ABI (1996)

- MM STIE ABI SURABAYA (Lulus 2001)

- MBA (DL) GLOBAL INSTITUTE OF MANAGEMENT PROFIDED BY WEST COST INSTITUTE OF -- MANAGEMENT AND THECHNOLOGY, PERT, AUSTRALIA. ( 1999 )

- DOKTOR EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MALANG ( 2004 )

Pekerjaan:

· Dosen dan Wakil Direktur Pascasarjana STIE ”ABI” Surabaya

· Presdir Indoglobal Group Surabaya

· Komisair Utama Lembaga Bahasa Asing ” Prima Interlingua jogjakarta ”

· Direktur Utama Alma Counsulting Group Surabaya

· Presdir HRM INDONESIA

· Presdir Trans Consulting Surabaya


Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright DARMONEWS.COM 2011 -2012 | Design by Darmo News | Published by Darmo News | Powered by Darmo News.