Dampak LTV dapat dilihat melalui pertumbuhan kredit pada sektor tertentu seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dan kendaraan bermotor yang mengalami perlambatan.
“Selain itu, kredit yang disalurkan untuk kendaraan roda empat juga menunjukan pergerakan yang melambat,” ungkap Kepala Divisi Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Wilayah IV Jatim, Junanto Herdiawan melalui rilis kepada beritajatim.com.
Melalui pernyataannya yang disampaikan Kamis (27/6/2013), menyebutkan bahwa pertumbuhan KPR (landed house) dengan tipe di atas 70 turun drastis. Dalam perhitungan year on year (yoy), tipe diatas 70 turun dari 67,99 persen pada Desember 2012 menjadi 28,06 persen pada bulan Mei 2013 atau sebesar Rp 8,96 triliun.
Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) tipe diatas 70, pada Mei 2013 hanya tumbuh 63,96 persen atau melambat dibanding akhir tahun 2012 yang tercatat 98,93 persen (yoy).
Demikian pula kredit kendaraan roda empat juga menunjukkan pertumbuhan yang melambat, yakni sebesar 31,20 persen pada Desember 2012 menjadi 19,99 persen pada Mei 2012.
"Secara keseluruhan, penyaluran kredit oleh bank-bank umum di Jawa Timur menunjukkan hasil yang optimistik. Tercatat hingga akhir Mei 2013 tumbuh 26,12 persen dengan nominal sebesar Rp 253,65 triliun," papar Junanto.
Menurutnya, meski dihadapkan pada tantangan perekonomian dan dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), perkembangan perbankan di Jatim masih menunjukkan pertumbuhan yang baik. Karena, penerapan kebijakan LTV (Loan To Value) Ratio mulai direspon perbankan di Jawa Timur.
"Sementara rasio Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit macet meningkat dari 2,21 persen pada April 2013 menjadi 2,22 persen pada Mei 2013," pungkasnya. [faf/but/bj]
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar