DARMONEWS.COM,
Jakarta-Ali Masykur Musa, Ketua Ikatan Sarjana NU mengatakan, perbedaan
awal Ramadan tidak menjadi masalah. Sebab, banyak metode yang bisa digunakan
untuk menentukan awal Ramadan itu. Ada menggunakan metode hisab, ada pula yang
menggunakan metode melihat langsung dengan mata telanjang.
“Menggunakan mata telanjang pun masih dibantu alat teropong
berteknologi tinggi,” kata dia di Jakarta, Senin, 8 Juli 2013.
Menurut Ali Masykur, perdebatan metode penentuan awal Ramadan
ini adalah masalah klasik. “Hakikat yang sebenarnya adalah pendewasaan umat
dalam menyikapi perbedaan itu,” katanya.
Yang dimaksud dewasa adalah bagaimana perbedaan itu tidak
membuat mereka terkotak-kotak. Tapi bagaimana tetap bersama dalam perbedaan. “Ini
yang paling penting,” kata dia. (kan)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :


Tidak ada komentar:
Posting Komentar