News Update :

Sour Sally Luncurkan Waralaba Sour Sally Mini

Rabu, 10 Juli 2013

DARMONEWS - Sour Sally, pionir bisnis frozen yogurt di Indonesia, melakukan pengembangan bisnis dengan meluncurkan waralaba Sour Sally Mini. Menggandeng K-Food sebagai Master Franchisor, Sour Sally Mini menggarap peluang pengembangan bisnis frozen yogurt di segmen menengah dengan target pembukaan 50 outlet Sour Sally Mini di tahun pertama. Pengembangan ini memungkinkan Sour Sally untuk memperkuat brand leadershipnya di kategori frozen yogurt dan memasuki kompetisi di kategori es krim.

Sour Sally Mini hadir dengan konsep outlet 3 meter x 3 meter yang berlokasi di tempat-tempat non premium dengan traffic tinggi dan produk dengan harga terjangkau untuk segmen menengah, berbeda dengan Sour Sally yang hadir di lokasi-lokasi premium dengan konsep boutique outlet. Walau lebih hemat, kualitas produk yang ditawarkan Sour Sally Mini sama dengan Sour Sally: yogurt beku premium tanpa lemak dengan bahan baku berkualitas terbaik dari Amerika Serikat.

Untuk investasi awal Sour Sally Mini dibutuhkan sekitar Rp. 220 juta per outlet yang terdiri dari Rp. 50 juta franchise fee untuk 5 tahun dan Rp. 170 juta pendirian outlet serta pembelian mesin dan peralatan-peralatan awal, diluar biaya sewa lokasi serta variable cost bulanan seperti operasional, gaji karyawan dan bahan baku. Diperkirakan, Break Even Point akan diraih dalam 20-22 bulan.

"Investasinya lebih kecil, namun peluangnya lebih besar. Para investor bisa membuka outlet Sour Sally Mini di tempat-tempat strategis yang tidak terbatas di pusat perbelanjaan premium, seperti pertokoan dan food court. Hal ini memperlebar jangkauan dan pasar Sour Sally serta menangkap peluang di segmen menengah di berbagai kota di seluruh Indonesia," ujar Donny Pramono, Presiden Direktur PT Berjaya Bersama Sally (pemegang merek Sour Sally Mini).

Kehadiran Sour Sally Mini memang bukan hal baru karena sejak tahun 2012 Sour Sally mengelola secara mendiri waralaba Sour Sally Mini dan kini telah memiliki 7 outlet di Jakarta, Bekasi, Bandung, Solo dan Palembang. Namun, untuk mengembangkan waralaba Sour Sally Mini, PT Berjaya Bersama Sally menggandeng PT Kuliner Nusantara Sejahtera Indonesia (K-Food) sebagai Master Franchisor - K-Food adalah perusahaan yang menggeluti bisnis kuliner yang selama 9 tahun terakhir sukses menjadi terwaralaba Bakso Kota Cak Man dengan penjualan tertinggi di Indonesia melalui 3 outletnya. Keduanya
menandatangani Perjanjian Master Franchise Jum'at lalu (5/1).

Dengan perjanjian Master Franchise ini, Sour Sally dan K-Food sepakat untuk mengembangkan merek dan bisnis Sour Sally Mini di wilayah Indonesia. "Target kami adalah membuka 50 outlet di tahun pertama dengan penetrasi awal ke Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, Pekanbaru, Balikpapan, Makassar dan Manado, dilanjutkan dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia," kata Ardantya Syahreza, Presiden Direktur K-Food.

Bagi Sour Sally kini memiliki 40 outlet premium di Indonesia dan 1 outlet di Singapura, langkah ini mengukuhkan positioning-nya sebagai bisnis frozen yogurt pertama dan terbesar di Indonesia. Sejak didirikan di tahun 2008 hingga kini, Sour Sally telah berhasil menjual > 8 juta cup dan di tahun 2012 menguasai 70-80% market share frozen yogurt di Indonesia.

Sour Sally dan K-Food optimis dengan peluang besar bisnis Sour Sally Mini.

Kuatnya brand equity dan awareness publik tentang merek Sour Sally, potensi besar pengembangan bisnis frozen yogurt serta pesatnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, menjadi dasar dari langkah pengembangan bisnis mereka. Tak hanya itu, keduanya melihat peluang besar Sour Sally Mini untuk makin mengembangkan bisnis frozen yogurt, bahkan bisa berkompetisi di kategori es krim.

"Pasar yogurt di Indonesia sangat menarik dan penuh potensi namun belum banyak pemainnya. Tiap tahun bisnis ini selalu tumbuh. Berdasarkan riset AC Nielsen, pertumbuhan pasar yogurt meningkat 15% dari Rp. 265,4 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 305,3 miliar di tahun 2012. Dari survey konsumen dan
pasar yang kami lakukan setelah lima tahun berdiri, teridentifikasi bahwa konsumen telah teredukasi tentang unsur kebaikan yogurt bagi kesehatan, memiliki awareness tentang frozen yogurt dan merek Sour Sally. Bahkan, produk frozen yogurt Sour Sally telah berhasil menjadi sebuah produk gaya hidup dan bukan hanya produk trend," tutur Donny.

Melirik seksinya segmen menengah, Ardantya mengatakan: "Umumnya gerai frozen yogurt berlokasi di pusat perbelanjaan premium di kota-kota tertentu dan menargetkan segmen premium. Sementara itu segmen menengah semakin kuat dan berkembang. Jumlahnya tumbuh signifikan sebesar 65% dalam 9 tahun terakhir, dari 81 juta jiwa di tahun 2003 menjadi 134 juta jiwa di tahun 2012; pendapatan tahunan per kapita masyarakat Indonesia pun meningkat dari US$ 1.100 pada 2004 menjadi US$ 3.800 saat ini. Jadi, kami melihat potensi besar bagi Sour Sally Mini bagi segmen menengah," kata Ardantya, yang berpengalaman sebagai market researcher di AC Nielsen sebelum akhirnya terjun menjadi pengusaha.

"Dengan keberhasilan di segmen premium, kami ingin memasyarakatkan frozen yogurt dan merek kami ke kalangan menengah, sehingga makin banyak orang Indonesia yang bisa merasakan pengalaman seru menikmati frozen yogurt Sour Sally yang telah menjadi buah bibir di Indonesia, juga untuk memanjakan
lidah Sour Sally Lovers (panggilan untuk para pecinta Sour Sally) karena dengan Sour Sally Mini, mereka bisa menikmati frozen yogurt favorit mereka dengan harga hemat dan lebih banyak pilihan lokasi," ujar Donny.

Tidak hanya itu, Sour Sally dan K-Food menangkap peluang untuk berkompetisi di kategori es krim yang sedang tumbuh pesat. Berdasarkan riset AC Nielsen, pasar es krim menunjukkan pertumbuhan pesat dan signifikan sebesar 58,7% dari Rp. 1,334 triliun di tahun 2011 menjadi Rp. 2,116 triliun di tahun
2012, sementara itu dengan berkembangnya wawasan dan gaya hidup sehat, ada kebutuhan akan produk es krim yang enak namun tidak menggemukkan.


"Kami melihat peluang frozen yogurt Sour Sally berkompetisi di kategori es krim dan menjangkau masyarakat penggemar es krim yang sadar akan kesehatan. Frozen Yogurt Sour Sally bukan hanya sajian yogurt yang dibekukan, tetapi es krim yang sehat dengan aneka rasa serta topping yang bisa disesuaikan dengan mood dan selera sesuai dengan brand positioning Sour Sally: 'Delicious Doesn't Have to be Sinful'. Dengan berbagai unsur kebaikan yogurt, kami tidak hanya menyajikan produk yang berkualitas dan enak tetapi juga memiliki 'Feel Good Factor'" kata Ardantya. (ril/roy)

Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright DARMONEWS.COM 2011 -2012 | Design by Darmo News | Published by Darmo News | Powered by Darmo News.