DARMONEWS - Sour Sally, pionir bisnis frozen yogurt di Indonesia, melakukan
pengembangan bisnis dengan meluncurkan waralaba Sour Sally Mini. Menggandeng
K-Food sebagai Master Franchisor, Sour Sally Mini menggarap peluang
pengembangan bisnis frozen yogurt di segmen menengah dengan target pembukaan 50
outlet Sour Sally Mini di tahun pertama. Pengembangan ini memungkinkan Sour
Sally untuk memperkuat brand leadershipnya di kategori frozen yogurt dan
memasuki kompetisi di kategori es krim.
Sour Sally Mini hadir dengan konsep outlet 3 meter x 3
meter yang berlokasi di tempat-tempat non premium dengan traffic tinggi dan
produk dengan harga terjangkau untuk segmen menengah, berbeda dengan Sour Sally
yang hadir di lokasi-lokasi premium dengan konsep boutique outlet. Walau lebih
hemat, kualitas produk yang ditawarkan Sour Sally Mini sama dengan Sour Sally: yogurt
beku premium tanpa lemak dengan bahan baku berkualitas terbaik dari Amerika
Serikat.
Untuk investasi awal Sour Sally Mini dibutuhkan sekitar
Rp. 220 juta per outlet yang terdiri dari Rp. 50 juta franchise fee untuk 5
tahun dan Rp. 170 juta pendirian outlet serta pembelian mesin dan
peralatan-peralatan awal, diluar biaya sewa lokasi serta variable cost bulanan
seperti operasional, gaji karyawan dan bahan baku. Diperkirakan, Break Even
Point akan diraih dalam 20-22 bulan.
"Investasinya lebih kecil, namun peluangnya lebih
besar. Para investor bisa membuka outlet Sour Sally Mini di tempat-tempat
strategis yang tidak terbatas di pusat perbelanjaan premium, seperti pertokoan
dan food court. Hal ini memperlebar jangkauan dan pasar Sour Sally serta
menangkap peluang di segmen menengah di berbagai kota di seluruh
Indonesia," ujar Donny Pramono, Presiden Direktur PT Berjaya Bersama Sally
(pemegang merek Sour Sally Mini).
Kehadiran Sour Sally Mini memang bukan hal baru karena
sejak tahun 2012 Sour Sally mengelola secara mendiri waralaba Sour Sally Mini
dan kini telah memiliki 7 outlet di Jakarta, Bekasi, Bandung, Solo dan
Palembang. Namun, untuk mengembangkan waralaba Sour Sally Mini, PT Berjaya
Bersama Sally menggandeng PT Kuliner Nusantara Sejahtera Indonesia (K-Food)
sebagai Master Franchisor - K-Food adalah perusahaan yang menggeluti bisnis
kuliner yang selama 9 tahun terakhir sukses menjadi terwaralaba Bakso Kota Cak
Man dengan penjualan tertinggi di Indonesia melalui 3 outletnya. Keduanya
menandatangani Perjanjian Master Franchise Jum'at lalu
(5/1).
Dengan perjanjian Master Franchise ini, Sour Sally dan
K-Food sepakat untuk mengembangkan merek dan bisnis Sour Sally Mini di wilayah
Indonesia. "Target kami adalah membuka 50 outlet di tahun pertama dengan
penetrasi awal ke Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali,
Medan, Pekanbaru, Balikpapan, Makassar dan Manado, dilanjutkan dengan
wilayah-wilayah lain di Indonesia," kata Ardantya Syahreza, Presiden
Direktur K-Food.
Bagi Sour Sally kini memiliki 40 outlet premium di
Indonesia dan 1 outlet di Singapura, langkah ini mengukuhkan positioning-nya
sebagai bisnis frozen yogurt pertama dan terbesar di Indonesia. Sejak didirikan
di tahun 2008 hingga kini, Sour Sally telah berhasil menjual > 8 juta cup
dan di tahun 2012 menguasai 70-80% market share frozen yogurt di Indonesia.
Sour Sally dan
K-Food optimis dengan peluang besar bisnis Sour Sally Mini.
Kuatnya brand equity dan awareness publik tentang merek
Sour Sally, potensi besar pengembangan bisnis frozen yogurt serta pesatnya
pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, menjadi dasar dari langkah
pengembangan bisnis mereka. Tak hanya itu, keduanya melihat peluang besar Sour
Sally Mini untuk makin mengembangkan bisnis frozen yogurt, bahkan bisa
berkompetisi di kategori es krim.
"Pasar yogurt di Indonesia sangat menarik dan penuh
potensi namun belum banyak pemainnya. Tiap tahun bisnis ini selalu tumbuh.
Berdasarkan riset AC Nielsen, pertumbuhan pasar yogurt meningkat 15% dari Rp.
265,4 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 305,3 miliar di tahun 2012. Dari survey
konsumen dan
pasar yang kami lakukan setelah lima tahun berdiri,
teridentifikasi bahwa konsumen telah teredukasi tentang unsur kebaikan yogurt
bagi kesehatan, memiliki awareness tentang frozen yogurt dan merek Sour Sally.
Bahkan, produk frozen yogurt Sour Sally telah berhasil menjadi sebuah produk
gaya hidup dan bukan hanya produk trend," tutur Donny.
Melirik seksinya segmen menengah, Ardantya mengatakan:
"Umumnya gerai frozen yogurt berlokasi di pusat perbelanjaan premium di
kota-kota tertentu dan menargetkan segmen premium. Sementara itu segmen
menengah semakin kuat dan berkembang. Jumlahnya tumbuh signifikan sebesar 65%
dalam 9 tahun terakhir, dari 81 juta jiwa di tahun 2003 menjadi 134 juta jiwa
di tahun 2012; pendapatan tahunan per kapita masyarakat Indonesia pun meningkat
dari US$ 1.100 pada 2004 menjadi US$ 3.800 saat ini. Jadi, kami melihat potensi
besar bagi Sour Sally Mini bagi segmen menengah," kata Ardantya, yang berpengalaman
sebagai market researcher di AC Nielsen sebelum akhirnya terjun menjadi
pengusaha.
"Dengan keberhasilan di segmen premium, kami ingin
memasyarakatkan frozen yogurt dan merek kami ke kalangan menengah, sehingga
makin banyak orang Indonesia yang bisa merasakan pengalaman seru menikmati
frozen yogurt Sour Sally yang telah menjadi buah bibir di Indonesia, juga untuk
memanjakan
lidah Sour Sally Lovers (panggilan untuk para pecinta
Sour Sally) karena dengan Sour Sally Mini, mereka bisa menikmati frozen yogurt
favorit mereka dengan harga hemat dan lebih banyak pilihan lokasi," ujar
Donny.
Tidak hanya itu, Sour Sally dan K-Food menangkap peluang
untuk berkompetisi di kategori es krim yang sedang tumbuh pesat. Berdasarkan
riset AC Nielsen, pasar es krim menunjukkan pertumbuhan pesat dan signifikan
sebesar 58,7% dari Rp. 1,334 triliun di tahun 2011 menjadi Rp. 2,116 triliun di
tahun
2012, sementara itu dengan berkembangnya wawasan dan gaya
hidup sehat, ada kebutuhan akan produk es krim yang enak namun tidak
menggemukkan.
"Kami melihat peluang frozen yogurt Sour Sally
berkompetisi di kategori es krim dan menjangkau masyarakat penggemar es krim
yang sadar akan kesehatan. Frozen Yogurt Sour Sally bukan hanya sajian yogurt
yang dibekukan, tetapi es krim yang sehat dengan aneka rasa serta topping yang
bisa disesuaikan dengan mood dan selera sesuai dengan brand positioning Sour
Sally: 'Delicious Doesn't Have to be Sinful'. Dengan berbagai unsur kebaikan
yogurt, kami tidak hanya menyajikan produk yang berkualitas dan enak tetapi
juga memiliki 'Feel Good Factor'" kata Ardantya. (ril/roy)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :

.jpg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar