News Update :

Tentukan awal Ramadan, PWNU Jatim lihat hilal di 13 lokasi

Minggu, 07 Juli 2013


DARMONEWS.COM, Surabaya - Sebanyak 13 lokasi berbeda sudah disiapkan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim untuk  melaksanakan Rukyatul Hilal (melihat anak bulan). Kegiatan menentukan awal Ramadan ini dilaksanakan Senin, 8 Juli 2013.
Yang akan melihat bulan, dijelaskan oleh Sholeh Hayat, Koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jawa Timur, adalah para ahli di bidangnya yang jumlahnya sekitar 50-an orang. Itu semua adalah ahli perbintangan yang dimiliki PWNU  yang akan ditempatkan di 13 titik itu.
Selain menempatkan ahli, PWNU juga telah melengkapi teropong canggih di 13 lokasi itu. Teropong-teropong yang ditempatkan juga terkoneksi ke komputer sehingga bisa merekam penampakan hilal.
Ke-13 titik yang akan dijadikan lokasi diantaranya adalah Pantai Gebang, Bangkalan; Pantai Ambet, Pamekasan; Kenjeran Surabaya; Bukit Condro Dipo, Gresik; Tanjung Kodok, Lamongan; Pantai Awar-awar, Tuban; Plengkung Banyuwangi; Pasir Putih, Situbondo; Gili Ketapang, Probolinggo; Kencong, Jember; Pantai Selatan Blitar; Pantai Selatan Pacitan; serta menara Masjid Al-Akbar Surabaya.
Menurut Sholeh, pada hari Senin besok merupakan waktu ijtimak atau waktu konjungsi (persinggungan) secara astronomis antara bulan dan matahari. Waktu konjungsi diprediksi akan terjadi sekitar pukul 14.10 hingga pukul 14.17.
Persinggungan antara bulan dan matahari inilah yang nantinya akan memunculkan hilal atau anak bulan yang akan dilihat pada waktu maghrib. "Jika hilal terlihat ya besoknya kita puasa, tapi kalau hilal tidak terlihat ya puasanya kita undur sehari sehingga puasa hari Rabu," ujarnya.
Sekadar diketahui, penanggalan dalam Islam hanya mengenal dua model, yaitu 29 hari dan 30 hari. Satu bulan sepanjang 29 hari jika pada saat matahari terbenam di tanggal 29 itu terjadi penampakan hilal. Jika di tanggal 29, hilal tampak, maka keesokan harinya sudah berganti bulan. Sebaliknya jika hilal tidak nampak, maka penanggalan akan digenapkan menjadi 30 hari.
Hilal atau bulan baru ini sendiri merupakan bulan sabit yang nampak hampir bersamaan dengan matahari terbenam. Penampakan hilal sendiri juga berada di konjungsi atau berjarak sama dengan tenggelamnya matahari. (kan/ssn)

Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright DARMONEWS.COM 2011 -2012 | Design by Darmo News | Published by Darmo News | Powered by Darmo News.