News Update :

Indonesia di Persimpangan

Jumat, 23 Agustus 2013

Oleh Habe Arifin

Eropa dan Amerika sedang bangkrut secara ekonomi. Utang mereka naudubillah. Obama panik memikirkan pengembalian utang. Pemimpin Eropa kerja keras mengantisipasi ledakan protes warganya yang sewaktu-waktu bakal terjadi. 

Timur Tengah bergolak. Mesir, Suriah, Lybia kisruh. Imbasnya ekonomi mereka mulai awut-awutan. Perseteruan politik berujung perang saudara. Pemerintah melawan pemberontak. Posisi versus oposisi. Saling bunuh terjadi. Konflik politik berujung konflik bersenjata. Militer versus sipil. 

Asia diincar. China dan India membuktikan kebangkitan Asia. Korea-Jepang memanfaatkan situasi. Menebar investasi ke pelosok Asia. Indonesia mulai diincar. Investasi besar-besaran sedang dibangun. Di semua lini. Free trade ASEAN segera terjadi. Satu mata uang Asean sebentar lagi. 

Tapi berita hari ini tak menggembirakan. Menteri Keuangan Chatib Basri kewalahan menahan rupiah. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo sedang pusing mengkonsolidasi fiskal. Menteri-menteri bidang ekonomi mulai merapatkan barisan. Rupiah menembus batas psikologis Rp 10 ribu. Rupiah terus anjlok di angka Rp 11 ribu. Krisis ekonomi di depan mata.

Pemerintahan SBY-Boediono tinggal secuil lagi. Calon-calon presiden mulai mempromosikan diri. Aburizal Bakrie, Golkar, Prabowo Subianto, Gerindra, Hatta Radjasa, PAN, Wiranto-Hery Tanoe, Hanura. 

PDIP belum memastikan nama Mega atau Jokowi atau pasangan Mega-Jokowi. Sementara Demokrat sedang membidik capres melalui konvensi. Dari bilik konvensi sejumlah nama disebut seperti Machfud MD, Dahlan Iskan, Marwah Daud Ibrahim, Gita Wirjawan, Chaerul Tanjung, Irman Gusman, Rustriningsih, Risma. 

Indonesia di persimpangan jalan. Di simpang kiri, Indonesia bisa runtuh terpuruk seperti negeri-negeri di Timur Tengah. Konflik politik yang tak berkepastian. Capres-capres saling berkompetisi, saling jegal, saling berseteru, saling gugat berebut kemenangan. Di sisi kanan, Indonesia bisa bangkit dan mengukir kejayaan. Persaingan antar-Capres berhenti setelah terpilih pemenang tanpa diikuti konflik politik, saling gugat, dan konflik massa. Bekerjasama membangun Indonesia. 

Berdaulat secara politik, menyingkirkan ketergantungan pada asing, menawar intervensi para komprador menjadi kerjasama dan mitra strategis, saling menguntungkan dan menciptakan perdamaian antarkawasan. 

Mandiri dalam ekonomi dan berkarakter dalam budaya. Menata ekonomi nasional yang mandiri, dengan kekuatan modal sendiri, sistem keuangan yang kokoh, menjamin investasi sektor riil yang masif dan kontinu, yang memastikan setiap warga negara bisa bekerja, produktif, sibuk mengatur hidup dan masa depannya, tanpa kongkow-kongkow dan menciptakan kesia-siaan, menghelat setiap nafas sebagai modal dan setiap detik waktunya sebagai saham, menumbuhkan karakter sebagai jati diri sebagai bangsa dan membangun basis-basis budaya sebagai kunci peradaban kemanusiaan, dan strategi kemandirian ekonomi dan kedaulatan politik. 

Indonesia di persimpangan. Menjadi terpuruk seperti Eropa dan Amerika, atau menjadi kisruh seperti Mesir, Suriah, dan Libya, atau menjadi bangkit dan berjaya seperti India dan China, sekali lagi, kita yang akan memilihnya. Pilihan ada di tangan kita. Hidup adalah sebuah pilihan. Surga atau neraka adalah pilihan. Masuk surga atau masuk neraka, bergantung pilihan kita. Setiap pilihan mengandung konsekuensi dan risiko. 

Tentukan pilihan kita, wahai rakyat dan pemimpin Indonesia. Kita akan menuju jalan terjal di kiri atau jalan lurus di kanan. 

Jakarta, 23 Agustus 2013


Habe Arifin 
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright DARMONEWS.COM 2011 -2012 | Design by Darmo News | Published by Darmo News | Powered by Darmo News.