DARMONEWS – PT
Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) melalui brand yang
peduli pada kesehatan dan tumbuh kembang anak Morinaga memahami permasalahan
yang dihadapi orang tua saat harus memberikan makanan bergizi pada anak.
Terkadang anak menunjukan gejala atau sikap ketidaksukaan pada makanan dan
proses makan. Dalam rangka memperingati momentum Hari Anak
Nasional tahun ini yang mengangkat tema “Anak
Terlindungi, Indonesia Maju”, Morinaga meluncurkan varian baru Morinaga Morigro yang bertujuan membantu
melindungi dan mengoptimalkan nutrisi anak, sehingga tumbuh kembangnya tidak
terganggu karena susah makan.
Ditemui di acara Penyebab dan Dampak Masalah
Makan Terhadap Tumbuh Kembang Optimal (18/07), Junita, Business Unit Head Morinaga GUM, KALBE Nutritionals mengakui
bahwa masalah makan pada anak bisa jadi gejala dari masalah kesehatan lain yang
lebih besar atau bahkan masalah psikologis pada anak. “Untuk membantu orang tua
mengoptimalkan tumbuh kembang anak, Morinaga Morigro hadir dengan berbagai
kelebihan yang bisa menjadi solusi anak yang memiliki masalah makan. Jika anak
susah makan upaya pertama yang harus dilakukan adalah mencapai dan
mempertahankan berat badan yang sehat dan memulai pola makan yang sehat. Untuk
itu Morinaga Morigro hadir untuk meningkatkan fungsi pencernaan dan penyerapan
nutrisi. Jika pencernaan bekerja dengan baik akan berdampak meningkatan nafsu
makan,” tutur Junita.
Kesulitan makan (feeding difficulties) adalah
istilah umum yang mencakup semua masalah makan, terlepas dari etiologi
(penyebab atau sumber suatu penyakit atau kelainan), tingkat keparahan, atau
konsekuensinya. Ini mencakup semua masalah yang mempengaruhi proses pemberian
makanan kepada anak. Kesulitan makan biasanya diklasifikasikan menjadi tiga
kategori utama seperti yang disarankan oleh Kerzner, et. al: (1) nafsu makan
terbatas, (2) asupan selektif, dan (3) takut makan. Semua kategori ini memiliki
subtipe, termasuk masalah makan yang salah persepsi, serta kesulitan makan
organik dan non organik.
Di kesempatan yang sama, dr. Muliaman Mansyur, Head
of Medical KALBE Nutritionals menyatakan masalah makan (feeding
difficulties) sendiri memiliki bentuk, jenis, dan gejala yang
bermacam-macam. ”Misalnya ada anak seperti anak tidak/kurang nafsu makan, anak
yang pilih-pilih jenis makan, dan anak yang maunya jenis makanan tertentu (picky eaters),
anak yang tidak mau makan sama sekali atau makannya sedikit, anak yang tidak
bisa menelan makanan karena berbagai sebab. Penyebab masalah makan sendiri
disebutkan memang paling banyak karena faktor psikologis, pola asuh, ataupun
karena makanan itu sendiri. Hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja tetapi
harus diperhatikan red flags karena gangguan organik seperti anak
sakit, demam, gusi bengkak, sakit menelan, mual muntah, dan gangguan saluran
cerna serta penyakit lain seperti gangguan motorik dan sensorik di area mulut
sampai ke pencernaan. Tentu, masalah makan ini harus diatasi dengan mengobati
masalah organisnya, psikologis, dan nutrisinya agar tumbuh kembang anak bisa
optimal,” papar dr. Muliaman Mansyur.
Studi global menunjukkan bahwa anak yang mengalami gangguan
nafsu makan berkisar antara 14% hingga 50% pada anak prasekolah, dan dari 7%
hingga 27% pada anak yang lebih besar. Sementara di Indonesia sendiri,
Sementara di Indonesia, hasil studi IPSOS kepada Ibu yang memiliki anak usia
1-6 tahun, Jabodetabek dan Medan menunjukkan bahwa 55% orang tua di Indonesia
menyatakan anaknya memiliki masalah nafsu makan.
Masalah makan pada anak juga menarik perhatian Vera Itabiliana S. Psi, Psikolog Anak di Lembaga Psikologi
Terapan Universitas Indonesia. Menurutnya, beberapa faktor
psikologis bisa mengubah nafsu makan anak. “Praktik orang tua dalam memberi
makan, orang tua yang juga memiliki feeding difficulties, atau sering
menggunakan makanan sebagai hadiah atau hukuman dapat berkontribusi pada
kebiasaan pilih-pilih makanan (picky eaters). Lalu pemberian
variasi menu makanan yang terbatas juga menyebabkan anak memiliki masalah feeding
difficulties. Makanan bervariasi dengan ragam rasa dan tekstur
penting diajarkan sejak dini untuk mengembangkan penerimaan makanan. Lingkungan
makanan di rumah termasuk ketersediaan makanan yang berbeda dan kebiasaan makan
anggota keluarga, dapat mempengaruhi pilihan dan preferensi makanan anak,”
ungkap Vera Itabiliana.
Vera Itabiliana lalu menambahkan jika anak memiliki pengalaman
negatif dengan makanan tertentu, mereka mungkin tidak menyukai makanan itu dan
ragu mencobanya lagi. Faktor emosional lain, seperti stress, perubahan
rutinitas, atau kecemasan juga bisa mempengaruhi nafsu makan dan keinginan anak
mencoba makanan baru, yang berujung memicu anak susah makan.
Besarnya dampak feeding difficulties, mendorong
Morinaga Morigro, susu formula untuk anak usia 1 tahun ke atas untuk berusaha
memenuhi kebutuhan utama anak di masa pertumbuhan, sambil berupaya mengatasi
penyebab perilaku picky eating tersebut. Dengan formula GROMAX yang
diperkaya minyak ikan, Probiotik BB536 dan serat FOS dan tinggi kalsium,
Morinaga Morigro membantu mengoptimalkan nutrisi, sehingga anak akan makan
lahap dan tumbuh maksimal. Kandungan minyak ikan pada formula GROMAX dapat
membantu anak bisa mencapai berat dan tinggi badan ideal, serta berfungsi
sebagai booster nafsu
makan. Probiotik BB536 dan Prebiotik serat FOS untuk menjaga imunitasnya, serta
tinggi vitamin A, C, E dan Zinc. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak,
Morinaga Morigro juga dilengkapi kandungan tinggi kalsium, Vitamin D, 14
vitamin dan 9 mineral serta lebih rendah gula.
Minyak ikan adalah sumber yang kaya akan asam lemak omega-3,
terutama asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).
Manfaatnya meningkatkan kesehatan pencernaan. Asam lemak omega-3 akan membantu
meningkatkan fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi. Selain itu, mengurangi
peradangan: sifat anti inflamasi yang kuat, terutama karena kandungan asam
lemak omega-3, seperti EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic),
sehingga jika anak mengalami peradangan yang membuat malas makan, bisa segera
diatasi juga. Selanjutnya, meningkatkan kesehatan mental: menjaga kesehatan
otak dan fungsi mental yang optimal, serta meningkatkan status nutrisi karena
mengandung sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin D dan vitamin A. Oleh
karena itu, minyak ikan menjadi salah satu komponen terpenting Morinaga
Morigro.
“Morinaga Morigro, terbuat dari bahan pilihan, dirancang untuk
mengatasi salah satu tantangan utama yang sering dialami orang tua yang
berjuang mendorong nafsu makan anak yang sehat dan menghadapi kesulitan
memenuhi nutrisi saat anak berada di fase susah makan di Indonesia. Dengan
keunggulannya, Morinaga Morigro memberikan solusi untuk bantu orang tua
mengatasi masalah anak susah makan,” jelas Junita.
Peran orang tua sangat penting untuk membuat anak lahap makan.
Hal ini bisa dilakukan dengan langkah-langkah, seperti memprioritaskan aspek
tumbuh kembangnya, membuat jadwal makan bersama secara teratur dan
menyajikannya dengan berbagai menu masakan, menstimulasi perilaku makan
positif, dan mendorong anak mencoba makanan baru, tanpa memaksanya terlalu
keras, tetap tenang dan hindari menyalahkan atau mengkritik anak karena
kesulitan makan.
“Jadi jika anak mengalami masalah susah makan, orang tua tidak
perlu panik. Prioritaskan solusi yang paling penting dulu untuk mengatasi
masalahnya dengan mencapai dan mempertahankan berat badan dan melatih pola
makan yang sehat untuk anak. Untuk menjadikan anak lahap makan, memang orang tua
perlu bersikap ekstra bijak dan memahami kebutuhan anak, baik fisik maupun
psikis. Morinaga Morigro akan menjadi sahabat bagi setiap orang tua saat
berusaha mengatasi permasalahan ini,” tutup Junita. dns
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :