News Update :

Pengamat: Baliho WW Narsis

Kamis, 05 April 2012


Baliho Wishnu Wardhana (WW) yang bergaya ala Pahlawan nasional mendapatkan cibiran dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari anggota DPRD Surabaya, tapi juga para akademisi.

Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo mengaku baliho bergambar WW adalah sebagai upaya pencitraan diri. Sayangnya, pencitraan itu berlebihan dan tidak tepat momennya sehingga cenderung ke narsis, karena yang lebih menonjol bukan pesannya, tapi foto WW yang bergaya ala pejuang dengan mengenakan kacamata hitam.

“Kalau baliho itu mengobarkan nasioalisme itu bagus tapi momennya tidak pas. Di saat lagi krisis BBM kok ngomong nasionalisme sehingga orang akan curiga ada apa ini. Jadi baliho ini kontra-produktif,” ungkapnya seraya menambahkan, jika baliho itu dipasang hari kemerdekaan atau Hari Pahlawan, maka baliho akan terasa lebih pas, Rabu (4/4).

Ia menegaskan pemasangan baliho itu sendiri tidak pada termpatnya karena berdiri di ruang publik. Tentu saja masyarakat yang merasa terganggu bisa melakukan gugatan perdata. “Dan jika memang tidak ada izin atau tidak surat pemberitahuan, tentu Bakesbanglinmas (Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat) harus tegas melakukan pembongkaran. Sebab, reklame saja yang memiliki izin bisa dibongkar jika melanggar,” terangnya.

Hal senada juga diungkapkan Darmantoko, pemerhati masalah perkotaan. Ia menambahkan baliho WW ini lebih cenderung menonjolkan diri pribadi. Sebab, pesan yang disampaikan itu atas nama pribadi dan bukan lembaga seperti sebagai ketua DPRD Surabaya.

“Jika memang tujuannya untuk nasionalisme, maka jangan hanya sebatas pemasangan baliho, namun aksi di lapangan. Seperti memerangi kemiskinan, kebodohan dan semangat mencintai produk dalam negeri. Karena kalau sebatas baliho, orang sudah bosan,” bebernya.

Sedangkan beberapa anggota DPRD Surabaya ketika diminta komentarnya soal baliho WW, mereka mengaku tidak tahu maksudnya yang jelas. Sebab. Baliho tersebut, sama sekali tidak mengatasnamakan institusi namun atas nama pribadi. Jadi jelas untuk kepentingan pribadi.

“Saya tidak tahu maksud dan tujuan sebenarnya. Bisa saja, pemasangan baliho ini untuk kepentingan politiknya karena ia maju dalam pemilihan Bupati Bojonegoro dan juga ada muscab Partai Demokrat Surabaya,” katanya seraya mewanti-wanti agar namanya tidak dimasukan di koran.

Seperti diketahui beberapa ruas jalan di Surabaya terpampang baliho besar bergambar WW sejak Sabtu (31/3) lalu. Yang menarik adalah adalah pose WW yang memakai seragam pejuang pada masa perang kemerdekaan dengan memakai kaca mata hitam.
Selain gambar WW yang besar, juga terdapat tulisan yang berbunyi : “Hiduplah Negeriku Hiduplah Bangsaku. Tanamkan Jiwa Nasionalisme untuk Indonesia”. Bahakan, tdak lupa juga dicantumkan WW yang kepanjangan dari Wishnu Wardhana.

Berdasarkan pantauan di lapangan, baliho WW ini berukuran besar dan tersebar di beberapa titik. Diantaranya di Jl Yos Sudarso, Jl Bendul merisi, Jl Ngagel, Jl Mayjen Sungkono, Bengawan, Jl Margorejo. Baliho itu sampai sekarang masih berdiri tegak.

WW sendiri mengatakan baliho dirinya itu bukan terkait dengan dirinya sedang mengikuti pencalonan Bupati dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Bojonegoro atau Muscab DPC Partai Demokrat Surabaya.

“Baliho ini sebagai upaya untuk membangkitkan nasionalisme asja. Saya melihat sekarang ini nasionalisme kita sedang turun, termasuk pula nasionalisme para pemimpin bangsa,” tegasnya.

Sumarno Bakesbanglinmas Kota Surabaya mengatakan hingga sekarang pihaknya belum menerima surat pemberitahuan dari WW. Untuk itu pihaknya akan segera menertibkan. “Mungkin 2-3 hari ke depan baliho itu akan kami turunkan,” ujarnya. (sp)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright DARMONEWS.COM 2011 -2012 | Design by Darmo News | Published by Darmo News | Powered by Darmo News.