Pembangunan Pasar Turi pasca kebakaran 5 tahun silam, terancam mangkrak lagi. Pasalnya, sudah hampir setengah bulan ini di lokasi pembangunan tidak ada aktivitas pembangunan. Kondisi itu sudah tentu membuat para pedagang Pasar Turi kembali risau dan galau. Karena, harapan untuk bisa berjualan lagi tidak kunjung terwujud.
Wakil Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Pasar Turi, H. Rosyid membenarkan di lokasi pembangunan Pasar Turi sudah tidak kegiatan sama sekali. Adanya hanya dua orang yang berjaga di sana. “Saya sendiri tidak tahu mengapa pembangunan Pasar Turi macet lagi. Sebelumnya ada kegiatan berupa penancapan tiang pancang tapi sekarang sudah tidak ada lagi kelanjutannya. Dan ini terjadi sudah hampir setengah bulan,” ujarnya, Sabtu (26/5).
Ia menambahkan dengan situasi ini tentu akan berdampak terhadap jadwal pembangunan pasar grosir yang terbakar 27 Juli 2007 lalu. Namun ia sendiri tidak tahu kepastiannya kapan Pasar Turi yang dibangun PT Gala Megah Invesment (GMI) itu akan tuntas. “Pihak yang tahu kapan selesai pembangunan Pasar Turi adalah Pemkot dan PT GMI. Sebab, dalam MoU (Memorandum of Understanding) kerja antara kedua belah pihak itu ada pasti ada jadwal, kapan Pasar Turi itu selesai,” terangnya.
Sedangkan, Asisten II Bidang Pembangunan Sekkota Surabaya, Muhlas Udin mengaku tidak tahu soal macetnya pembangunan Pasar Turi. Sebab, ia belum mendapatkan laporan terkait hal itu dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Turi dan investornya. “Saya tidak tahu jika sekarang pembangunnya macet. Jika ini terjadi, dalam waktu dekat kami akan memanggil PT GMI guna mengklarifikasi macetanya pembangunan di sana,” ujarnya.
Sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati, pembangunan Pasar Turi untuk lantai I, II dan II akan tuntas sebelum Hari Raya Idhul Fitri 2013. Sebab, untuk lantai tersebut diperuntukan bagi pedagang Pasar Turi lama yang menjadi korban kebakaran.
“Pemkot hanya mengurus pembangunan lantai I, II dan III karena untuk kepentingan pedagang lama. Sedangkan untuk lantai IV, V dan VI sepenuhnya ada di tangan investor. Makanya kami akan terus mengawasi pembangunan lantai I hingga III sehingga bisa tuntas sesuai dengan jadual,” jelasnya.
Disinggung macetnya pembangunan ini karena PT GMI kehabisan uang, Muhlas Udin menyatakan meragukannya. Sebab, menurutnnya PT GMI memiliki anggaran jaminan pembangunan di Bank Mandiri sebesar Rp 200 miliar. “Kayaknya kalau soal keuangan, saya rasa tidak. Untuk pastinya akan kami panggil,” kata Muhlas yang juga sebagai Asisten Pembangunan Pasar Turi.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, memang sudah tidak ada aktivitas pembangunan di sana. Kini hanya ada satu unit mesin tiang pancang dan nganggur. Padahal 1 Februari lalu adalah awal pembangunan Pasar Turi. Kemudian dilakukan pemancangan tiang pertama di lokasi. Bahkan untuk mendukung kelancaran pembangunan, seluruh lokasi dipagari seng. Bahkan masjid, dan bangunan milik UPTD Pasar Turi dibongkar. pur
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar