"Sentimen pasar kembali positif, meski demikian nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih bergerak dalam kisaran yang terbatas," kata Abidin pengamat pasar dari Milenium Danatama Sekuritas, di Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Abidin menambahkan, di tengah sentimen yang masih mudah berubah (volatile) nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar AS berada dalam area stabil.
"Rupiah cukup stabil di tengah volatilitas sentimen di pasar keuangan," ujar dia.
Abidin mengatakan, sentimen Yunani diharapkan masih menjadi sentimen positif bagi mata uang domestik terhadap dolar AS meski euforia terkait pemilu di Yunani itu sudah mulai redup dan hanya bersifat jangka pendek.
"Sentimen dari Yunani diperkirakan hanya bersifat temporary (sementara,red) ," kata dia.
Ia memperkirakan, G20 yang mendukung rencana Eropa mengatasi krisisnya akan menjadi sentimen positif Rabu ini sehingga rupiah akan kembali menguat terhadap dolar AS.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar juga dedsng menantikan Bank sentral AS setelah beberapa pekan ini rumor potensi dikeluarkannya pelonggaran kuantitatif (QE) ke-3 kembali berhembus di pasar.
"Setiap kali data tenaga kerja AS menurun, isu QE3 selalu muncul kembali dan hal itu memberikan efek pelemahan bagi dolar AS," ujar dia.
Sementara itu, Lana Soelistianingsih analis Samuel Sekuritas menambahkan, pasar global kembali menguat. Investor memfaktorkan spekulasi QE-3 yang akan diumumkan the Fed AS dan sedikit optimisme terhadap penangangan krisis utang di Uni Eropa.
"Sentimen positif itu kemungkinan akan menjalar ke pasar Asia hari ini. Tetapi kami perkirakan rupiah masih berpotensi melemah tipis dalam kisaran antara Rp9.400-Rp.9.430 per dolar AS hari ini," katanya.(ant/ipg)
Abidin menambahkan, di tengah sentimen yang masih mudah berubah (volatile) nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar AS berada dalam area stabil.
"Rupiah cukup stabil di tengah volatilitas sentimen di pasar keuangan," ujar dia.
Abidin mengatakan, sentimen Yunani diharapkan masih menjadi sentimen positif bagi mata uang domestik terhadap dolar AS meski euforia terkait pemilu di Yunani itu sudah mulai redup dan hanya bersifat jangka pendek.
"Sentimen dari Yunani diperkirakan hanya bersifat temporary (sementara,red) ," kata dia.
Ia memperkirakan, G20 yang mendukung rencana Eropa mengatasi krisisnya akan menjadi sentimen positif Rabu ini sehingga rupiah akan kembali menguat terhadap dolar AS.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar juga dedsng menantikan Bank sentral AS setelah beberapa pekan ini rumor potensi dikeluarkannya pelonggaran kuantitatif (QE) ke-3 kembali berhembus di pasar.
"Setiap kali data tenaga kerja AS menurun, isu QE3 selalu muncul kembali dan hal itu memberikan efek pelemahan bagi dolar AS," ujar dia.
Sementara itu, Lana Soelistianingsih analis Samuel Sekuritas menambahkan, pasar global kembali menguat. Investor memfaktorkan spekulasi QE-3 yang akan diumumkan the Fed AS dan sedikit optimisme terhadap penangangan krisis utang di Uni Eropa.
"Sentimen positif itu kemungkinan akan menjalar ke pasar Asia hari ini. Tetapi kami perkirakan rupiah masih berpotensi melemah tipis dalam kisaran antara Rp9.400-Rp.9.430 per dolar AS hari ini," katanya.(ant/ipg)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :


Tidak ada komentar:
Posting Komentar