News Update :

AirAsia Ancam Posisi Garuda

Sabtu, 28 Juli 2012

Persaingan bisnis penerbangan dalam negeri bakal kian seru. AirAsia Berhard lewat anak usaha AirAsia Investment Ltd bersama PT Fersindo Nusaperkasa, kemarin, mengakuisisi seluruh saham PT Metro Batavia Group (Batavia Air) dengan nilai 80 juta dollar AS. Dengan kurs Rp 9.400 per dollar Amerika Serikat, nilai akuisisi ini setara Rp 7,52 triliun.

Namun, bergabungnya dua maskapai tersebut belum bisa menggeser posisi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebagai maskapai terbesar di Indonesia. Saat ini maskapai pelat merah tersebut memiliki 94 unit pesawat dan pada tahun lalu telah mengangkut 17 juta penumpang. Sedangkan gabungan antara Air Asia Indonesia dan Batavia Air memiliki total 54 unit pesawat, 33 unit merupakan milik Batavia.

Bagaimanapun juga pengamat Penerbangan, Alvin Lie mengatakan aksi AirAsia tersebut tentunya semakin meramaikan persaingan bisnis penerbangan murah atau Low Cost Carier (LCC). AirAsia kini makin memanaskan kompetisi dengan pesaingnya seperti Citilink, Lion Air, Mandala, dan Sriwijaya Air.

"Mungkin nantinya persaingan akan mengerucut pada tiga kekuatan besar yaitu Air Asia, Lion Air, dan Citilink," katanya. Tiga kekuatan modal besar itu adalah Citilink, Lion Air, dan Air Asia. Sementara maskapai yang harus berjuang menentukan posisinya dalam peta persaingan bisnis penerbangan LCC adalah Sriwijaya Air, dan Mandala.

Masih kata Alvin, dicaploknya Batavia Air oleh AirAsia makin mempertegas persaingan di antara maskapai penerbangan bermodal kuat. Kondisi ini membuat operator bermodal kecil akan makin termarjinalkan.  "Yang agak tanggung sekarang adalah Sriwijaya. Apakah mereka akan repositioning atau seperti apa. Sementara Mandala masih mencari bentuk," kata Alvin.

Dari dua kekuatan besar maskapai LCC, Alvin justru melihat persaingan besar akan terjadi pada dua operator yaitu Air Asia dan Citilink. Selain bermodal kuat, keduanya tercatat sudah memiliki pesawat yang bermain di level regional.

Sebagai anak usaha Garuda Indonesia, Citilink diuntungkan dengan posisi induk perusahaan tersebut. Citilink bisa menggunakan jaringan regional yang dimiliki oleh induk usahanya itu yang sudah bergabung dengan jaringan global Skytrax.

Sementara Air Asia Indonesia yang masuk dalam keluarga Air Asia Bhd juga memiliki kekuatan yang sama. Induk usaha mereka sudah mempunyai jaringan yang bersifat regional dengan rute penerbangan internasional yang lebih besar.  "Saat ini mungkin yang akan terjepit adalah Lion Air. Mereka belum banyak memiliki jaringan global," kata dia.


Kuasai Domestik
Tony Fernandes, Chief Executive Officer AirAsia Berhard mengatakan, langkah AirAsia mengakuisisi Batavia adalah untuk memperluas pasarnya di Indonesia. Meski jago di jalur internasional, pangsa pasar AirAsia di Indonesia masih relatif kecil.

Tahun lalu, AirAsia Indonesia baru menguasai 15% pasar penerbangan di Indonesia dengan keberhasilan mengangkut 1,3 juta penumpang domestik. "Kami ingin menguasai rute domestik," ujar Tony usai pengambilalihan saham Metro Batavia kemarin.

Presiden Direktur PT Fersindo Nusaperkasa Darmadi menambahkan, lewat akuisisi ini, Air Asia Indonesia memasang target bisa menguasai pasar penerbangan domestik 20% hingga akhir tahun ini. Target ini bakal tercapai. Pasalnya, Batavia Air sendiri berhasil mengangkut 6,7 juta penumpang domestik di 2011. Tahun ini, Batavia memasang target mengangkut 8 juta penumpang. Adapun AirAsia yakin mampu mengangkut 6 juta penumpang. Penggabungan dua maskapai ini ditargetkan bisa mengangkut 14 juta penumpang di tahun ini.

Bukan mustahil, akuisisi ini bisa menggeser posisi PT Garuda Indonesia Tbk sebagai salah satu penguasa maskapai di Indonesia. Memiliki 94 pesawat, kepakan sayap Garuda mengangkut 17 juta penumpang di 2011.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menilai aksi korporasi ini menunjukkan potensi bisnis penerbangan di Indonesia terbuka lebar, baik untuk layanan penerbangan murah atau layanan penuh. Tahun lalu saja, jumlah penumpang pesawat di Indonesia mencapai 60 juta orang. Saban tahun, jumlah penumpang diperkirakan tumbuh berkisar 15%. (dtc,viv,ktn/sp)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright DARMONEWS.COM 2011 -2012 | Design by Darmo News | Published by Darmo News | Powered by Darmo News.