Menurut Direktur Utama BRI Sofyan Basir, kinerja cemerlang ini sebagian besar berasal dari hasil pencapaian usaha operasional perseroan. Pendapatan bunga BRI juga naik tipis 2,5% dari Rp 23,07 triliun menjadi Rp 23,6 triliun. Khusus pendapatan bunga bersih meningkat 3,1% menjadi. Rp 17,15 triliun dari periode sebelumnya Rp 16,64 triliun.
Hingga Juni penyaluran kredit perseroan mencapai Rp 304,81 triliun, meningkat 14,67% dari sebelumnya Rp 265,82 triliun. Tercatat portofolio kredit mikro meningkatkan signifikan 15% dari Rp 83,97 triliun menjadi Rp 96,59 triliun.
"Pertumbuhan kredit mikro terlihat semakin kencang jika dilihat dari trend pertumbuhan secara kuartalan. Pada kuartal I-2012 pertumbuhan kredit mikro sebesar Rp 1,59 triliun sedangkan di kuartal II-2012 menjadi sebesar Rp 4,81 triliun. Pertumbuhan kredit mikro mengalami kenaikan sebesar 3 kali lipat," jelasnya di Gedung BRI, Jumat (27/7/2012).
Akumulasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pun menjadi yang terbesar dibandingkan bank penyalur lainnya. Nilai pembiayaan usaha rakyat kini mencapai Rp 17,73 triliun dengan total debitur sejumlah 2,04 juta debitur.
Dana pihak ketiga (DPK) juga naik 25,97% dari Rp 294,63 triliun menjadi Rp 371,14 triliun. Sementara komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank BRI menjadi sebesar 82,13%.
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross justru turun dari 3,64% menjadi 2,38%, sedangkan NPL net 0,55% turun dari sebelumnya 1,02%. Net interest marjin (NIM) turun dari 9,88% menjadi 8,49%
Khusus rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 69,44% menjadi 61,81%. Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) naik dari 14,79% menjadi 16%. (detikFinance)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar