Transparansi menjadi salah satu kunci yang menyebabkan
seluruh stakeholder di Jatim merasa nyaman, khususnya hal-hal yang terkait
pelayanan publik. “Transparansi ini tak lepas dari peran teknologi informasi
yang memungkinkan terjadinya transparansi info, dan transparansi proses
sehingga seluruh stakeholder secara tak langsung bisa melakukan auditing,” kata Deputy Executive General Manager Divisi
Telkom Timur, Bagyo Nugroho usai pembukaan Pameran Gelar Layanan Publik Jatim,
28/06, di lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya .
Lebih jauh Bagyo menambahkan, jika semua yang terkait
dengan pelayanan publik bisa transparan, masyarakat pun tidak mempunyai
persepsi negatif terhadap aparat atau institusi yang menjalankannya. “Di sisi
aparat atau institusi itu sendiripun, penerapan teknologi informasi akan
menciptakan sebuah zona yang bebas dari korupsi,” katanya.
Terkait dengan peran serta Telkom sebagai penyedia
teknologi informasi terbesar di Indonesia, yang juga mengemban amanah MP3EI
(Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia), Telkom
berkomitmen menyediakan konektivitas jaringan untuk seluruh kota/kabupaten di
Indonesia, memungkinkan keterhubungan sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi
di setiap kota/kabupaten tersebut dan tentu saja Indonesia pada umumnya.
“ Sebagai pengemban amanah Pemerintah, Telkom dituntut
menyediakan informasi dan layanan publik yang bisa diakses secara online,
khususnya untuk layanan kependudukan (e-citizen), perijinan (e-licencing), dan
pengadaan (e-procurement),” tambah Bagyo.
Katanya lagi, sebagai bagian dari tahapan menuju
e-government, proses sosialisasi dan edukasi kepada seluruh aparatur
pemerintahan menjadi tanggung jawab Telkom. Ditargetkan pada akhir 2014 nanti, jumlah
aparatur pemerintah yang paham teknologi informasi mencapai 80%.
Pertumbuhan ekonomi harus dijaga, sehingga masyarakat
Indonesia bisa berkompetisi di kancah pasar global. Untuk Jawa Timur, setelah
sebagian besar aparatur pemerintahan dan masyarakatnya paham manfaat teknologi
informasi, Bagyo berharap Jatim akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang paling
tinggi di Indonesia di tahun 2014 nanti.
“Sebelum semua kota/kabupatennya terkoneksi teknologi
informasi, sekarang ini saja kontribusi perekonomian dari Jatim ke nasional
sudah mencapai 15%, di bawah Jakarta yang 16%, jika sudah terhubung semua
dengan internet, pertumbuhan ekonominya makin kencang, dan Jatim sudah siap
berkompetisi di pasar global,” tambah Bagyo.
Apalagi, tambah Bagyo, kekuatan ekonomi Jatim terletak
di sektor riil, industri, dan pertanian.
Saat ini, Telkom juga gencar merealisasikan program
Digital Society dengan mempercepat penetrasi broadband access (internet
kecepatan tinggi) ke seluruh lapisan masyarakat di seluruh kota/kabupaten dan
propinsi seluruh Indonesia.
“Telkom akan memperbanyak penyebaran akses internet,
khususnya di titik-titik pelayanan publik sehingga bisa meng-cover publik
secara luas. Dengan sosialisasi yang kontinyu, kami harapkan masyarakat Jatim
menjadi masyarakat yang kompetitif, dan produktif, bukan lagi hanya konsumtif
terhadap teknologi,” tegas Bagyo.
“Ini adalah tahap awal Jatim menuju Digital Society
sebelum nantinya dilaunching,” katanya.
Setelah menyosialisasikan ke seluruh pemerintah kota/kabupaten
di Jatim pada Gelar Pelayanan Publik Jatim (28-30 Juni 2013), Telkom akan
segera menyolusikan secara customized kebutuhan masing-masing kota/kabupaten,
baik disisi jaringan aksesnya maupun aplikasi-aplikasi nya, khususnya di bidang
layanan publik. (oke)
captions: Deputy Executive General Manager
Divisi Telkom Timur, Bagyo Nugroho, menunjukkan contoh aplikasi IT untuk
Government yang sedang diimplementasikan Telkom di Jawa Timur.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar