DARMONEWS.COM, Jakarta – Langkah hemat akan
dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di antaranya adalah membuat kotak suara
untuk pemilu 2014 berbahan plastik dengan warna buram dan bilik suara dari
kardus. Tentu, tujuannya agar biaya logistik pemilu menjadi lebih kecil dan
efisien.
Angota KPU Arief Budiman kepada wartawan,
Jumat 5 Juli 2013, mengatakan lembaganya bisa saja mendesain logistik yang
tahan 10 hingga 20 tahun, tapi harganya mahal.
"Supaya nggak terlalu mahal, kami
mendesain setidaknya yang tahan untuk dua kali pemilu, yaitu pemilu legislatif
dan presiden," kata Arief di kantor KPU.
Dia menambahkan kotak suara dari plastik
juga bisa digunakan dalam pemilukada. Syaratnya, pemilukada di suatu daerah
tidak terlalu jauh dari jadwal Pilpres. "Kemungkinan alatnya bisa
digunakan. Itu hemat," ujarnya.
Arief menuturkan selama ini KPU banyak
mengeluarkan biaya untuk merawat barang-barang inventaris. Di Surabaya,
misalnya. Untuk menyimpan kotak dan bilik suara, setiap tahun mereka harus
menyewa gudang seharga Rp100 juta per tahun.
"Kalau 500 juta dibikin kotak dan
bilik lagi cukup untuk kota Surabaya. Jadi kami mau bikin perlengkapan pemilu
yang habis pakai. Sekali saja kami adakan, selesai. Prinsip efisiensi harus
menjadi pedoman," lanjutnya.
Selain itu, kotak suara dari bahan plastik
pun lebih tahan lama dan awet bila terkena air. "Kalau dipindah-pindah
kena hujan supaya tidak rusak. Kalau kardus, ada potensi rusak karena
air," tuturnya. (kan/viv)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar