DARMONEWS.COM - Pada saat lebaran, transaksi uang
baik secara maya maupun cash meningkat dengan pesat. Khusus untuk transaksi
cash, diharapkan lebih berhati-hati karena uang palsu (upal) pun beredar secara
masif di saat lebaran.
"Khususnya bagi transaksi
penukaran uang jalanan," kata Kombespol Setija Permana kepada wartawan,
Rabu (17/7/2013).
Kapolrestabes Surabaya itu
mengatakan, karena terjadi di jalanan, praktik penyebaran upal pun rawan
terjadi. Baik pembeli maupun penjual jasa penukaran uang harus sama-sama
waspada.
"Mungkin penukaran uang di
jalan saat ini belum ramai. Tetapi mulai H-10, transaksi makin meningkat,"
terang Setija.
Mustofa, Salah seorang penjual
jasa penukaran uang menjamin jika uang yang dijualnya adalah asli. Mustofa
berani menjamin karena segel plastik uang yang dipunyainya tak bisa dirusak
dengan tangan.
"Minimal harus dengan gigi
baru platiknya sobek," ujar Mustofa yang biasanya berjualan uang di Jalan
Pahlawan.
Mustofa juga mempersilahkan
pembeli untuk menghitung dan mengecek uang yang dibeli darinya. Syaratnya itu
harus dilakukan di tempat. Laporan setelah dibawa tidak dilayani.
"Silahkan memeriksa,
mengecek dan menghitung uangnya. Kalau ada yang rusak akan saya ganti,"
tukas Mustofa.
Namun para penjual jasa penukaran
uang itu sudah paham jika ada pembeli yang dicurigainya menggunakan uang palsu.
Seperti yang dituturkan Romli. Penjual jasa penukaran uang yang biasa mangkal
di Jalan Pahlawan itu mengatakan, orang tersebut biasanya enggan turun dari
motornya.
"Orang itu nggak turun dari
motor, nggak pake nawar dan biasanya nyodorin uang Rp 100 ribu," ujar
Romli.
Jika sudah begitu, Romli
kebanyakan menolak dan tak menggubris orang tersebut. Romli lebih memilih aman
daripada harus tertipu. (iwd/dts)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar