Dengan datangnya bayi kembar siam dempet dada dan perut
rujukan dari RS Gambiran Kediri yang baru tiba, Rabu siang, total bayi kembar
siam yang dirawat oleh rumah sakit milik Pemprov Jatim ini sebanyak 6 bayi.
"Untuk tahun 2013 ini sudah ada 3 kasus bayi kembar
siam dengan total 6 bayi," terang Ketua Tim Pusat Penanganan Kembar Siam
Terpadu (PPKST) RSU dr Soetomo, dr Agus Harianto SpAK saat menggelar jumpa pers
dengan wartawan di RSU dr Soetomo, Rabu (17/7/13).
Menurut Agus, RSU dr Soetomo telah menangani 56 kasus
bayi kembar siam sejak tahun 1975-2013. Baik bayi kembar siam separated dan non
separated. Dari pengalaman-pengalaman yang didapatkan, membuat tim dokter
semakin berhati-hati saat menerima kasus bayi kembar siam baru.
DARMONEWS.COM - Sementara, Ketua Instalasi Rawat Darurat RSU dr Soetomo,
Urip Murtedjo menyebutkan, fenomena tejadinya bayi kembar siam merupakan siklus
5 tahunan.
"Sementara penelitian yang telah dilakukan
menghasilkan fakta bahwa ini merupakan siklus tahuan 5 tahun sekali. Pada 2008
lalu juga terjadi banyak kasus kembar siam yang ditangani oleh tim dokter RSU
dr Soetomo," terang Urip.
Urip menjelaskan, penyebab terjadinya kembar siam bisa
dari banyak faktor, salah satunya adalah malnutrisi.
"Banyak faktor yang bisa mengganggu pembuahan dan
menyebabkan kembar siam. Bisa dari bahan kimia, virus, obat, elektromagnetik,
trauma fisik, malnutrisi, dll," imbuh Urip.
Sementara itu, menurut Urip yang menyebabkan mahalnya
penanganan bayi kembar siam adalah kondisi bayi yang tidak bisa menjalani
perawatan sekedar hitungan hari atau minggu. Perawatan bayi kembar siam memakan
waktu berbulan-bulan, bahkan hingga satu tahun.
"Untuk perawatan bayi kembar siam keluarga tidak
mampu memang dibantu jamkesmas, tapi orang tuanya kan harus mendampingi setiap
saat, apalagi ibu yang kasih asi eksklusif. Sedangkan orang tuanya kan juga
menghabiskan biaya untuk tetap berada di dekat sang bayi. Nginapnya, makannya,
dll. Itu jadi tanggungan mereka sendiri. Itu yang bikin mahal" tandas
Urip.
Untuk itulah Pemprov dan RS bekerjasama memberikan
pelayan istimewa terhadap bayi kembar siam. Ini berdasarkan karena kasus bayi
kembar siam di Indonesia terbilang langka. Namun, Urip meminta peran msayrakat
untuk tetap berpartisipasi terhadap keadaan semacam ini. (bdh/dts)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar