DARMONEWS.COM - Permintaan baju muslim dan muslimah dengan segala perlengkapannya
pada Ramadan kali ini melonjak signifikan. Tak hanya di pasar segmen menengah bawah
saja, tetapi juga pada segmen kelas atas.
Permintaan di butik baju muslimah kelas atas, Dian
Pelangi Butik misalnya, melonjak naik 5 – 10 persen sejak beberapa hari sebelum
Ramadan tiba. “Kenaikan permintaan tidak hanya terjadi di Jakarta
saja, tetapi di seluruh cabang kami,” tutur Dian Pelangi
saat ditemui Detik, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, kemarin.
Menurut Dian, dari besaran prosentase kenaikan permintaan
dibanding tahun lalu memang tak
terlalu besar. Namun, dari sisi volume produk yang
terjual, permintaan tersebut melonjak cukup tinggi.
“Alhamdulillah, produksi kami mencapai ribuan atau bahkan
puluhan ribu,” kata dia.
Bahkan, tidak sedikit diantara pembeli produk buatan
perancang yang telah menembus pasar fashion dunia itu memesan secara khusus.
Tentu, dengan harga khusus pula. “Yang memesan secara
customized sih ada, tetapi tidak banyak,” ucap Dian.
Pembeli hasil rancangan jebolan sekolah mode Esmod itu
tak hanya di Jakarta atau di kota-kota besar di Indonesia, tetapi juga
mancanegara.
Muslim dan muslimah di negeri Jiran Malaysia, Uni Emirat
Arab, Jordania, dan sejumlah negara di Timur Tengah, bahkan Eropa, tercatat sebagai
pelanggan Dian Pelangi.
Ketertarikan konsumen mancanegara itu, menurut Dian
dikarenakan perkembangan baju muslim dan muslimah Indonesia dengan segala pernak-pernik
perlengkapannya jauh lebih dinamis dibanding negara lain. Corak warna dan
desain yang ditampilkan sangat menarik. “Lebih modis, stylish dan modern.
Bergaya tetapi tetap menutup aurat,” ujar Dian.
Faktor perkembangan mode yang dinamis sebagai penarik
minat masyarakat untuk mengenakan pakaian muslim dan muslimah juga diakui
pengamat pemasaran Agus Ardian Raharja. “Selera, terutama
di konsumen segmen menengah ke atas, merupakan faktor
utama pendorong minat mereka membeli suatu produk,” tuturnya saat dihubungi.
Maklum, Ardian melanjutkan, konsumen segmen tersebut
memiliki kesadaran dan minat yang besar terhadap mode. “Faktor lain adalah, awareness
konsumen terhadap brand dari sebuah produk,” ujarnya.
Semakin dikenal brand tersebut, yang dibuktikan dengan
kualitas produk dan layanan yang bagus, maka merek itu semakin dikenal.
“Karena ciri konsumen kelas atas adalah, seleranya yang
tinggi terhadap produk branded,” kata Ardian.
Namun, tak hanya baju muslim dan muslimah segmen atas di
butik terkenal saja yang laris manis menjelang dan saat Ramadan. Produk segmen
menengah bawah di pasar Tanah Abang pun juga diserbu pembeli.
“Kami merasa ada peningkatan permintaan sejak seminggu
sebelum Ramadan,” tutur Ety Nursanti salah satu pedagang di Blok A Tanah Abang
saat ditemui.
Hanya, dia tak bersedia menyebut omset penjualan. Ety
hanya menyebut permintaan produk yang dijajakannya naik sekitar 15 -20 persen.
“Pertengahan Ramadan dan menjelang lebaran, biasanya naik
lagi,” kata dia.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar