News Update :

Tunjangan Guru Madrasah Macet

Kamis, 05 April 2012


Sejak 2011 tunjangan fungsional lebih 200 guru madrasah Kota Probolinggo tidak cair.

Tak hanya nasib dana bantuan operasional sekolah (BOS) di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo yang tidak jelas turunnya. Dana Tunjungan Fungsional (TF) sebanyak 200 guru madrasah di Kota Probolinggo sudah setahun ini tidak cair.

Seperti diketahui, pada 2011 sebanyak 200 guru dari total 400 guru yang berhak menerima TF, ternyata belum menerima haknya. Besarnya Rp 250 ribu/bulan atau Rp 3 juta per tahun. “Kabar soal TF 2011 bisa dikatakan kabur. Sekarang sudah pendataan TF untuk 2012 tetapi TF yang 2011 tidak jelas juntrung-nya,” ujar seorang guru MI, Kamis (5/4) pagi tadi.

Sebagai perbandingan, guru MI yang tidak mau disebutkan namanya itu, mengatakan, guru-guru madrasah di Bondowoso sudah semuanya menerima TF 2011. “Sebelumnya guru-guru madrasah di Bondowoso TF-nya juga molor, meski akhirnya cair juga,” ujarnya.

Cairnya TF guru-guru di Bondowoso pada sekitar seminggu lalu, tentu saja membuat iri guru-guru di Kota Probolinggo. “Apa kantor Kemenag perlu didemo dulu, biar TF dicairkan,” ujar guru MI lainnya.

Sementara itu Ketua Jaringan Kepala Madrasah Aliyah Swasta (Jakmas) Kota Probolinggo, Misbahul Munir, saat dikonfirmasi belum cairnya TF 2011 itu membenarkannya. “Sudah setahun, TF 2011 belum juga cair. Saya tidak tahu apa penyebabnya,” ujarnya.

Ditanya berapa guru yang TF-nya belum cair, Munir menyebutkan, lebih dari 200 orang. “Jumlah total guru yang berhak mendapatkan TF 400 orang, yang belum cair 200-an lebih,” ujarnya.

Sebagian besar guru yang belum menerima TF itu berijasah non-S-1. “Kalau yang sudah S-1, tinggal sedikit yang belum menerima TF,” ujar Munir.

Munir dan sejumlah pengurus Jakmas sempat mendatangi kantor Kemenag Jatim. Didapatkan informasi, uang TF sudah ditransfer ke KPPN Sidoarjo. “Repotnya hingga kini belum diperoleh informasi, kapan dana itu ditransfer ke Probolinggo,” ujarnya.

Munir mendesak, Kemenag Kota Probolinggo lebih proaktif agar dana TF cair seperti di Bondowoso. “Bagaimana pun hak-hak guru harus diperjuangkan. Kasihan mereka,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Tata Usaha (TU) Kantor Kemenag, HM. Taufiq dihubungi terpisah mengatakan, pencairan TF merupakan wewenang penuh Kemenag Jatim. “Itu wewenang Kemenag Jatim. Nanti uangnya langsung ditransfer ke rekening guru yang menerimanya,” ujarnya. (sp)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
Share this Article on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright DARMONEWS.COM 2011 -2012 | Design by Darmo News | Published by Darmo News | Powered by Darmo News.