![]() |
| Dari kanan dr. Luthfi Mardiansyah, Dr.dr. Gatot Sugiarto saat jumpa pers di Hotel Bumi Surabaya, Rabu (17/4). |
Dalam rangka memperingati Hari Meningitis
sedunia yang jatuh setiap tanggal 24 April, PT Novartis Indonesia hari ini
(17/4) meluncurkan kampanye bertajuk “Saatnya Bekali Diri untuk Lindungi
Bangsa, Cegah Miningitis” di Hotel Bumi Surabaya. Hadir dalam acara tersebut
Dr. dr. Gatot Soegiarto, SpPD, KAI, FINASIM dari RSUD Dr. Soetomo dan dr.
Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur Novartis Indonesia. Acara ini merupakan
salah satu upaya Novartis dalam membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan
bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit yang bersumber dari bakteri ini.
“Tahun 2012 lalu, contohnya,
Indonesia mengirim jemaah haji sebanyak 221 ribu orang. Pada saat ibadah Haji
dan Umroh, situasi yang berdesakan dapat meningkatkan risiko tertularnya
meningitis dan jamaah dapat membawa penyakit tersebut walaupun tanpa gejala
pada saat ia kembali ke tanah air”, ujar dr. Luthfi Mardiansyah, Presiden
Direktur Novartis Indonesia. Ditambahkan dr. Luthfi, “Mengigat adanya peluang
yang cukup besar bagi para jamaah untuk dapat tertular, edukasi menyeluruh
mengenai bahaya meningitis dan bagaimana cara pencegahannya melalui vaksinasi
minimal 10-14 hari sebelum mereka berangkat sangat penting.”
Infeksi meningokokus yang
menyebabkan penyakit meningitis merupakan suatu infeksi yang menyerang selaput
otak dan sumsum tulang belakang dan dapat berdampak negatif dengan sangat cepat
sehingga berujung pada kematian. Khusus di Indonesia , kelompok yang memiliki
risiko terbesar terjangkit penyakit ini adalah para jemaah Haji dan Umroh,
karena saat melakukan ibadah, para jemaah berada dalam kondisi yang berdesakan
dalam jangka waktu yang cukup panjang, dimana penularan bakteri akan sangat
mudah menyebar. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia
tercatat sebagai negara pengirim jamaah haji terbesar di dunia.
Selain Arab Saudi, negara-negara
lain yang dianggap endemik meningitis mencakup Amerika Serikat, Afrika Selatan,
dan Asutralia. Namun masih sedikit kalangan masyarakat yang melakukan vaksinasi
sebelum berwisata ke nagara-negara tersebut. Saat berbicara di diskusi media
“Saatnya Bekali Diri untuk Lindungi Bangsa, Cegah Meningitis” pagi ini. Dr
Gatot mengatakan, “Mengingat dapat menyebabkan kematian, bahkan setelah pasien
mendapat perawatan. Dengan demikian, tindakan preventif menjadi salah satu
upaya terbaik mengingat penyakit ini dapat menyebar dengan cara yang sederhana, di antaranya melalui
kontaminasi toilet, saling berpinjaman barang, tangan yang tidak dicuci Setelah
buang air besar atau sekret pernapasan dari orang yang terinfeksi. Meningitis
menjadi semakin berbahaya karena sebagian besar kasus ini menimpa orang yang
sehat dan tanpa adanya faktor risiko yang terindentifikasi.”
Menurut data WHO (2010),
sebanyak 400 juta orang terinfeksi bakteri meningitis, dengan tingkat kemarian
berkisar di 25%. Angka kejadian meningitis terbanyak adalah di Afrika dan Asia,
terutama di kawasan dengan tingkat kebersihan yang belum memadai dan kepadatan
penduduk. Guna mencegah terjadinya penyebaran yang semakin meluas, dan juga
beriringan dengan meningkatnya tren berwisata ke luar negeri oleh masyarakat
Indonesia, sudah saatnya masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih
komprehensif mengenai penyakit ini.
Presiden Direktur Novartis
Indonesia, dr. Luhtfi Mardiansyah menyampaikan, “Dengan latar belakang
tersebut, sesuai komitmen kami dalam mengedukasi masyarakat seputar isu-isu
kesehatan, termasuk meningitis, kami tergerak untuk membentuk sebuah kampanye
yang khusus bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya
pahami lebih jauh meningitis. Rencananya, kampanye ini akan berlangsung selama
dua minggu ke depan di Surabaya dan Jakarta, dan secara resmi diawali oleh
diskusi media yang berlangsung pada pagi ini.” Ditambahkan oleh Luthfi bahwa
pihaknya berharap melalui dilaksanakannya kampanye “Saatnya Bekali Diri untuk
Lindungi Bangsa, Cegah Meningitis” dapat menjadi bagian dari solusi nasional
untuk meawan penyebaran penyakit ini. (ar)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar