"Itu akumulasi PSO termasuk tahun ini jumlahnya Rp 25 triliun. Bagaimana harus beli minyak terus, tidak beli minyak terus orang akan marah," ucap Dahlan ketika ditemui di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu(19/6/2013).
Uang sebanyak Rp 25 triliun tersebut menurut Dahlan sebanding dengan laba Pertamina saat ini. Hal ini juga dirasa cukup menghambat Pertamina mengembangkan usahanya.
"Bayangkan perusahaan tagihannya Rp 25 triliun belum masuk. Sementara Pertamina impor terus. Mending untung Rp 1 triliun uangnya ada daripada Rp 25 triliun tidak ada," jelasnya. (DN1)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar